Era Transisi Energi Belum Maksimal: Potensi Energi Terbarukan Indonesia yang Belum Tergarap

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan energi terbarukan paling variatif, memiliki potensi besar untuk memimpin transisi energi global dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan cadangan panas bumi yang mencapai 40 persen dari potensi geothermal dunia, serta sumber daya energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya, hidro, gelombang laut, aliran laut pasang surut, dan panas laut, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan potensi energi bersihnya.

  1. Geothermal atau Panas Bumi:

Sebagai negara kedua dengan kapasitas terpasang energi panas bumi setelah Amerika Serikat, Indonesia memiliki perkiraan sumber daya dan cadangan sebesar 28.000 megawatt (MW). Meski baru dimanfaatkan sekitar 25.600 MW, potensi panas bumi Indonesia tetap besar dan dapat menjadi kontributor utama dalam memenuhi kebutuhan listrik.

2. Energi Surya:

Dengan serapan potensi energi terbarukan tenaga surya terbesar di ASEAN, Indonesia memiliki rata-rata intensitas radiasi 4,8 kWh/m2/hari, setara dengan 112.000 GWp. Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Papua bahkan memiliki potensi surya tertinggi. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi solusi ideal untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah pedesaan.

3. Energi Hidro:

Potensi energi hidro di Indonesia diperkirakan mencapai 75.000 MW, dengan kapasitas terpasang saat ini sekitar 6.000 MW. Energi hidro, atau tekanan air, memiliki potensi yang besar dan dapat memberikan kontribusi signifikan sebagai pembangkit listrik terbarukan.

4. Gelombang Laut:

Potensi pembangkitan energi gelombang di perairan Indonesia cukup besar, dengan tinggi gelombang mencapai 2-2,5 meter di beberapa lokasi. Percobaan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan (PLTGL-SB) menunjukkan potensi energi terbarukan menghasilkan listrik untuk penerangan di rumah-rumah sekitar.

5. Aliran Laut Pasang Surut:

Penyimpanan arus pasang surut energi hidrokinetik dapat diubah menjadi tenaga listrik dengan menggunakan sistem pendulum. Proyek “Tidal Bridge Indonesia” menjadi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Aliran Laut Pasang Surut (PLTAL) pertama di Indonesia dan terbesar di dunia, dengan potensi menghasilkan 20 MW.

6. Panas Laut:

Indonesia memiliki potensi terbesar di dunia untuk memanfaatkan energi laut dari Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). Dengan potensi energi sekitar 41 GW, OTEC bukan hanya dapat menghasilkan listrik tetapi juga air murni melalui proses penguapan air laut.

Dengan hanya memanfaatkan 0,3 persen dari total potensi energi bersih yang dimiliki, Indonesia memiliki tantangan dan peluang besar untuk mengoptimalkan sumber daya alamnya guna memimpin transisi menuju energi bersih. Selain mengurangi ketergantungan pada energi kotor, langkah ini juga dapat menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan potensi energi terbarukan Indonesia secara maksimal.

Demikian informasi seputar potensi energi terbarukan di Indonesia yang belum sepenuhnya dimaksimalkan oleh pemerintah. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Pendirianperusahaan.Com.