Penggunaan Energi Terbarukan: Indonesia Melangkah Cepat Menuju Net Zero Emission 2060

Indonesia terus berupaya meningkatkan penggunaan energi terbarukan sebagai bagian dari komitmennya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Melalui Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia menetapkan target ambisius dengan sasaran pengurangan emisi GRK sebesar 31,89%, atau bahkan mencapai 43,20% dengan dukungan internasional. Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Jisman Hutajulu, sektor energi berfokus pada pengembangan energi terbarukan, efisiensi, dan konservasi energi. Ia menyampaikan komitmennya dalam sebuah sesi diskusi panel di Paviliun Indonesia di COP28 UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Arab.

Salah satu langkah konkrit adalah percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) serta penyusunan supergrid untuk memastikan pemanfaatan energi terbarukan meluas di seluruh Indonesia. Dengan memanfaatkan sumber EBT seperti tenaga matahari, angin, tenaga air, bioenergi, dan panas bumi, Indonesia bergerak menuju dominasi produksi listrik yang ramah lingkungan.

Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina, menyoroti tiga aksi penting dalam mendukung komitmen Net Zero Emission (NZE) 2060. Pertama, dekarbonisasi operasional perusahaan dengan efisiensi energi dan penggunaan kendaraan listrik. Kedua, pengembangan bisnis rendah emisi seperti panas bumi, tenaga matahari, biofuel, dan hydrogen. Ketiga, pengembangan teknologi carbon capture sebagai bagian dari upaya offset emisi.

Dukungan sektor swasta juga tampak dari Medco Energi, yang memaparkan empat langkah strategis untuk mencapai NZE. Di antaranya adalah penerapan teknologi canggih, pengurangan penggunaan batu bara dan solar, pengembangan carbon capture storage (CCS), dan fokus pada desain operasi produksi yang ramah lingkungan.

Indonesia semakin memperkuat komitmennya untuk mencapai target pengurangan emisi GRK, dan langkah-langkah inovatif dari sektor energi dan perusahaan energi menjadi penanda progres signifikan dalam transisi menuju masa depan yang berkelanjutan.

Indonesia Menuju Era Bersih: Percepatan Penggunaan Energi Terbarukan untuk Capai Net Zero Emission 2060

Indonesia mengambil langkah besar dalam mengejar target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Dalam kerangka Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia menetapkan sasaran ambisius dengan rencana mengurangi emisi GRK hingga 31,89% atau bahkan mencapai 43,20% dengan dukungan internasional.

Jisman Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan komitmen sektor energi dalam sebuah sesi diskusi panel di COP28 UNFCCC di Dubai. Fokus utama adalah pada pengembangan energi terbarukan, efisiensi energi, dan konservasi energi.

Langkah konkret untuk mewujudkan visi ini termasuk percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) serta pengembangan supergrid untuk mendistribusikan energi terbarukan di seluruh Indonesia. Dengan penekanan pada sumber daya EBT seperti tenaga matahari, angin, tenaga air, bioenergi, dan panas bumi, Indonesia menuju dominasi produksi listrik yang ramah lingkungan.

Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina, menjelaskan tiga aksi penting dalam mendukung komitmen Net Zero Emission (NZE) 2060. Ini melibatkan dekarbonisasi operasional perusahaan, pengembangan bisnis rendah emisi, dan investasi dalam teknologi carbon capture untuk mengimbangi emisi.

Sektor swasta, seperti yang diwakili oleh Medco Energi, juga turut serta dalam upaya mencapai NZE dengan penerapan teknologi canggih, pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, pengembangan teknologi carbon capture storage (CCS), dan fokus pada desain operasi produksi yang berkelanjutan. Inisiatif-inisiatif ini memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, dan menunjukkan komitmen nyata menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Pendirianperusahaan.com.