
Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan transisi energi menjadi salah satu syarat utama. Menurut kajian dari Institute for Essential Services Reform (IESR), transisi energi yang didorong oleh penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi sangat diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6% pada tahun-tahun mendatang.
Hal itu sejalan dengan rekomendasi dari Low Carbon Development Initiative (LCDI) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang mengungkapkan bahwa pembangunan rendah karbon harus menjadi prioritas untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa menekankan bahwa untuk tumbuh di atas 6%, Indonesia harus mengintegrasikan pembangunan rendah karbon dalam strategi ekonominya.
“Tanpa peningkatan energi terbarukan dan efisiensi energi, Indonesia tidak akan mampu mencapai target pertumbuhan yang tinggi,” jelas Fabby saat dihubungi pada Selasa (18/2).
Namun, transisi energi bukan tanpa biaya. IESR memperkirakan Indonesia membutuhkan investasi sebesar US$1,1 triliun hingga 2060 untuk mencapai tujuan ini, dengan kebutuhan tahunan sekitar US$30–50 miliar atau setara dengan Rp500 triliun hingga Rp800 triliun.
Meski demikian, Fabby menilai bahwa pemerintah harus melihat transisi energi sebagai peluang investasi, bukan sebagai beban.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan adanya ketidakpastian terkait komitmen Indonesia terhadap energi terbarukan, yang dapat menghambat iklim investasi.
Pernyataan Bahlil yang cenderung mendukung penggunaan batu bara kembali memunculkan keraguan di kalangan investor energi baru terbarukan (EBT).
“Ketidakpastian kebijakan, terutama terkait transisi energi, bisa menyebabkan investor enggan menanamkan modal mereka di Indonesia,” ungkap Fabby.
Penting bagi pemerintah untuk menyelaraskan kebijakan energi dengan visi jangka panjang negara, termasuk komitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060. Transisi energi yang stabil dan konsisten akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk mencapai kemandirian energi dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Demikian informasi seputar transisi energi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Pendirianperusahaan.Com.
Tags: Bappenas, Bisnis, Ekonomi, Energi, IESR, Indonesia, Institute for Essential Services Reform, Keuangan, LCDI, Low Carbon Development Initiative, Transisi Energi