Tjandra Limanjaya: Klasifikasi Batubara Berdasarkan Standard ISO Sudah Bagus

Batubara adalah salah satu mineral penting yang sangat dibutuhkan di era ini. Fungsi batubara sebagai sumber energi atau bahan bakar merupakan hal yang sangat penting  bagi sebuah negara berkembang hingga negara maju.

Batuan yang berupa endapan ini terbentuk selama jutaan tahun, sering dikatakan batubara adalah fosil kayu dari pohon-pohon hutan di zaman prasejarah. Kian padat dan pekat batubara maka kian besar pula kadar kalori atau panas yang diciptakan.

“Indonesia ialah salah satu Negara penghasil batubara terbesar, keseluruhan poin ekspor batubara 70% dibanding dengan 30% konsumsi dalam negeri (2008), fluktuasi harga batubara menyesuaikan kisaran harga minyak mentah dunia,dan potensi cadangan batubara Indonesia masih terukur untuk 30-70 tahun kedepan.” Ucap Tjandra Limanjaya selaku pemerhati pertambangan, khususnya batubara.

Klasifikasi Batubara Berdasarkan Standard ISO Sudah Bagus

Batu Bara
Indonesia Adalah Negara penghasil Batubara Terbesar (Kompas.com)

Dalam dunia pertambangan batubara ini, Tjandra Limanjaya menyampaikan bahwa, skema pemasaran batubara sangat ditentukan oleh sebuah Perusahaan Trading yang  merupakan perusahaan profit oriented yang mengambil alih tugas Pengolahan dan Pemasaran batubara dari sebuah perusahaan tambang, yang mana perusahaan tambang itu wajib memiliki Kuasa Pertambangan (KP) yang masih berlaku.

Kuasa Pertambangan bisa didapatkan dengan mengajukan permohonan terhadap Kepala Daerah cq Mentamben, dengan prasyarat mempunyai areal yang sudah diatur untuk ditambang secara permanen atau profit sharing dengan pemilik tanah.

Perusahaan Trading dalam hal ini menerima porsi dalam hal pemasaran hasil tambang, tenaga jaringan dan basic badan hukum yang available merupakan modal dan aset liabilitas dalam mencari profit. Banyaknya permintaan akan keperluan batubara menjadi kans untuk hal itu sehingga banyak terjalin kerjasama antara perusahaan tambang yang menjadi back up dari sebuah perusahaan trading.

Proses-Proses skema proses pertambangan batubara,dapat diuraikan sbb:

Progress 1 : Proses penambangan batubara, trucking membawa hasil ke stockpile

Progress 2 : Penumpukan di stockpile, batubara mengalami proses crushing (dihaluskan)

Progress 3 : Batubara dibawa ke Loading Port (pelabuhan) Tongkang (Tugboat Barge). max capacity

8000MT (tongkang 300feet) , min capacity : 4000 MT (tongkang 270feet)

Progress 4 : Batubara dialihkan ke Mother Vessel (Tangker). Min : 40.000 MT max : 60-80.000MT

Perusahaan Trading dalam hal ini tak mengerjakan penambangan, mereka cuma mengerjakan aktifitas buying and selling, buying dalam arti membeli batubara dari perusahaan tambang, selling berarti memasarkan terhadap konsumen atau buyer yang mereka peroleh sendiri. Profit yang diperoleh yakni dari besarnya selisih harga dari perusahaan tambang dan harga yang disepakati dengan konsumen.

Profit lain yang diperoleh ialah, seandainya kita sebagai Perusahaan Trading melaksanakan kontrak jual beli dengan perusahaan tambang (supplier) dan buyer yakni hingga pelaksanaan terima diatas tongkang (Freight on Board (FOB) Barge), karenanya kita cukup menyaksikan dan mengawasi saja pelaksanaan itu. Seluruhnya terkendali dengan sendirinya.

Untuk itu lah, kita mesti dibekali dengan kecakapan negoisasi yang hebat, terhadap perusahaan tambang ataupun dengan calon pembeli.