Ada banyak usaha yang telah dilakukan oleh para pengusaha. Diantaranya yaitu membuat usaha dan pemerintah juga ikut andil dalam memberikan kemudahan. Usaha manufaktur mengalami kenaikan yang bagus. Hanya saja ada beberapa tantangan yang dinilai cukup memberatkan apa yang sedang dilakukan.
Lihat saja pasar global yang terus menerus susah untuk diprediksi. Ini terkait dengan apa yang dibutuhkan. Ada tekanan dari global yang membuat usaha manfukatur menemui kesulitan dan disinyalir ini akan menghancurkan optimism.
Pertumbuhan usaha manufaktur masih dalam tahap bawah. Artinya masih belum menjadi satu pertumbuhan yang bagus. Dengan adanya pertumbuhan yang masih di bawah laju ini masih kurang dari keinginan.
Imbas dari tekanan global yang menggerus optimism para pengusaha. Mereka yang telah memiliki rasa optimis harus berhadapan dengan tantangan global. Laju PDB hanya 4,33, dan ini masih dibawah dari pertumbuhan laju PDB.
Setoran Bea Cukai samapi 73% ini akan menjadi salah satu yang menghambat pertumbuhan juga. Rasa optimism dengan adanya penurunan pasar membuat pesimis. Tentunya ini menjadi satu masalah yang cukup besar. Dengan keadaan seperti ini akan menjadi satu masalah untuk ekonomi manufaktur kedepanya. Ini seperti sudah terlihat lesu.
Namun ada yang bagus, karena ada penurunan angka pengangguran di perkotaan. Tentunya ini menjadi kabar yang bagus. Dengan adanya penurunan berarti nilai kesejahteraan akan naik.
Tantangan besar ada di usaha manufaktur. Dengan adanya ini juga menjadi salah satu penghambat yang mana akan membuagt usaha menjadi sangat besar atau malah menjadi pengahmbat pertumbuhan.
Positifnya adalah daya beli konsumen masih cenderung stabil. Dengan ini sudah jelas sebenarnya tinggal melakukan management yang bagus untuk membuat usaha lebih optimis.
Dengan daya beli yang cnederung stabil maka usaha manufaktur seharusnya tidak akan gagal tinggal bagaimana untuk mengaturnya saja.