PT Elnusa Tbk (ELSA) menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan produksi migas nasional (minyak dan gas bumi nasional) melalui inovasi teknologi terbaru. Dalam upaya mendukung reaktivasi sumur-sumur minyak tua dan idle yang tersebar di Indonesia, Elnusa memperkenalkan teknologi CO Log atau Carbon-Oxygen Logging.
Teknologi itu akan membantu memantau reservoir dan mengidentifikasi kandungan minyak yang masih tersisa untuk diproduksi kembali.
CO Log bekerja dengan mengukur kadar karbon dan oksigen dalam formasi batuan. Jika ditemukan karbon, maka terdapat kandungan hidrokarbon yang bisa diolah kembali, sementara jika ditemukan oksigen, formasi tersebut mengandung air.
Teknologi ini dinilai sangat efektif untuk mengidentifikasi potensi produksi sumur tua, yang selama ini menjadi tantangan besar bagi industri migas nasional.
Inovasi untuk Dukung Produksi Migas Nasional
Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja menegaskan pentingnya pemanfaatan CO Log dalam menentukan kelayakan ekonomi sumur-sumur tua. Dengan menggunakan data dari alat ini, perusahaan migas dapat menentukan apakah sumur tersebut layak untuk diproduksi kembali atau ditutup.
“Alat CO Log ini sangat berguna untuk mendeteksi keberadaan hidrokarbon di formasi batuan, khususnya di daerah-daerah dengan sumur tua atau idle. Dengan teknologi ini, kita dapat mengetahui apakah masih ada sisa minyak di dalam sumur tersebut,” jelas Bachtiar, Selasa, 17 September 2024.
Dalam rangka meningkatkan produksi migas nasional, Elnusa telah berinvestasi pada generasi terbaru dari alat CO Log. Perusahaan berharap teknologi ini dapat mempercepat upaya peningkatan produksi minyak di Indonesia, terutama dalam mendukung target pemerintah mencapai satu juta barel minyak per hari.
Sejak tahun 2005, Elnusa telah berkolaborasi dengan subkontraktor internasional dalam menggunakan teknologi CO Log generasi lama. Namun, dengan investasi terbaru, Elnusa kini siap bersaing di pasar jasa CO Log yang sebelumnya didominasi oleh perusahaan asing. Selain itu, perusahaan juga telah mendidik sejumlah engineer kompeten yang akan menjadi tulang punggung layanan CO Log.
“Elnusa menjadi satu-satunya perusahaan dalam negeri yang menguasai teknologi CO Log ini. Hal ini memberikan competitive advantage bagi kami untuk menangkap peluang di pasar jasa migas nasional,” ujar Bachtiar.
Elnusa berencana melakukan survei CO Log di sejumlah wilayah migas seperti Jambi, Prabumulih, Cirebon, Jawa Timur, dan Kalimantan. Jika respons pasar positif, Elnusa akan mempertimbangkan untuk menambah unit CO Log hingga empat unit pada tahun 2025 mendatang.
Teknologi ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung peningkatan produksi migas nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam industri energi global.
Demikian informasi seputar produksi migas nasional. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Pendirianperusahaan.Com.
Tags: Bisnis, Ekonomi, Elnusa, ELSA, Indonesia, Keuangan, Migas, Minyak dan Gas Bumi, Produksi Migas, Produksi Migas Nasional, PT Elnusa