Presiden Joko Widodo akhirnya melakukan revisi dan mencoret 14 Proyek Strategis Nasional 2018 yang dinilai tidak memenuhi syarat pelaksanaanya dengan menggunakan Kriteria Operasional dan Championing.
14 proyek tersebut dinilai tidak memunihi estimasi waktu kontruksi yang ditetapkan dengan berpandangan terhadapa waktu estimasi pembangunan kuartal III tahun 2019.
Kriteria Operasional dan Championing yang digunakan bertujuan mengevaluasi keberadaan suatu proyek dalam daftar PSN, seperti konstruksi sebuah proyek harus dimulai paling lambat sebelum kuartal III tahun 2019 atau setidaknya mencapai Financial Close sebelum Kuartal III Tahun 2019 (proyek yang melibatkan Badan Usaha).
Berikut daftar 14 proyek yang dicoret dalam PSN 2018 :
- Jalan Tol Waru (Aloha) – Wonokromo – Tanjung Perak, Jawa Timur 18,2km (Rp 11,11 triliun)
- Jalan Tol Sukabumi – Ciranjang – Padalarang, Jawa Barat 61km (Rp 10,74 triliun)
- Kereta Api Kertapati – Simpang – Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan (bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera) (Rp 3,36 triliun)
- Kereta Api Muara Enim – Pulau Baai, Sumatera Selatan – Bengkulu (Rp 39,97 triliun)
- Kereta Api Tanjung Enim – Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan (Rp 34,00 triliun)
- Kereta Api Jambi – Pekanbaru, Jambi – Riau (Rp 12,30 triliun)
- Kereta Api Jambi – Palembang, Jambi – Sumatera Selatan (Rp 9,78 triliun)
- Pembangunan Rel Kereta Api Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Timur (Rp 53,3 triliun)
- Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor East – West, DKI Jakarta (Rp 83,95 triliun)
- Bandara Sebatik, Kalimantan Utara
- Sistem Penyediaan Air Minum (Rp -) (SPAM) Regional Mebidang, Sumatera Utara (Rp 747 miliar)
- Bendungan Telaga Waja, Bali (Rp 1,19 triliun)
- Bendungan Pelosika, Sulawesi Tenggara (Rp 3,9 triliun)
- Kawasan Ekonomi Khusus Merauke, Papua (Rp -)
Sebelumnya Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas KPPIP memang sempat mengusulkan 14 proyek PSN tersebut untuk dilakukan evaluasi.
KPPIP dalam keterang pers menyebutkan daftar terbaru PSN akan memuat 222 proyek dan 3 program dengan nilai investasi sekitar Rp 4.100 triliun.
Meskipun ada 14 proyek dicoret oleh presiden Joko Widodo, pemerintah menambah 2 PSN sebagai tambahan diantaranya pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia dan program besar pemerataan ekonomi.