Melihat Skema Penyaluran Energi Listrik dari Pembangkit Menuju Konsumen

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses perjalanan listrik dari pembangkit sampai ke rumah. Skema penyaluran energi listrik dimulai dari pembangkit listrik, dialirkan menuju gardu, lalu didistribusikan ke konsumen atau pengguna listrik.

Sebagaimana diketahui, energi listrik di rumah kita semuanya berasal dari pembangkit listrik, seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), dan lain-lain.

Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit kemudian dialirkan melalui sistem penyaluran energi listrik yang disebut dengan transmisi.

Secara umum, skema penyaluran energi listrik di Indonesia dibagi menjadi empat tahap, dimulai dari pembangkit listrik, transmisi, distribusi, hingga berakhir di konsumen.

Masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda dan saling berkaitan. Berikut penjelasan yang lebih detail soal skema penyaluran energi listrik ke konsumen.

Skema Penyaluran Energi Listrik

  1. Pembangkit Listrik Memproduksi Energi Listrik

Energi listrik pertama kali diproduksi di Pusat Pembangkit Listrik (power plant). Beberapa contoh jenis pembangkit listrik yang ada di Tanah Air, antara lain:

  • Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
  • Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
  • Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
  • Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
  • Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB).
  • Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
  • Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
  • Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Setiap jenis pembangkit memiliki cara kerja yang berbeda namun tujuan utamanya adalah menghasilkan listrik yang akan disalurkan ke sistem transmisi.

2. Menaikkan voltase energi listrik di GITET

Setelah energi listrik diproduksi oleh pembangkit, tegangannya dinaikan oleh Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang biasanya juga terletak di pusat pembangkit listrik. transformer merupakan alat utama di GITEt yang berfungsi menaikkan tegangan generator 11,5 kV menjadi tegangan atau tegangan tinggi 150 kV.

3. Energi listrik didistribusikan melalui SUTT atau SUTET

Usai dari GITET, energi listrik kemudian didistribusikan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) ke Gardu Induk.

SUTT merupakan sistem transmisi listrik antar wilayah dengan tegangan 70-150 kV. Sementara SUTET adalah sistem transmisi antar wilayah yang menggunakan kawat telanjang dengan tegangan di atas 230 kV.

4. Menurunkan voltase energi listrik di melalui trafo di Gardu Induk

Skema penyaluran energi listrik yang berikutnya adalah menurunkan voltase energi listrik menjadi tegangan menengah, sekitar 20 kv di Gardu Induk.

Gardu Induk sendiri adalah instalasi yang tersusun atas peralatan listrik dengan fungsi mengubah tegangan listrik baik meaikkan atau menurunkan.

5. Mendistribusikan energi listrik melalui SUTM atau SKTM ke GADIS

Energi listrik di Gardu Induk kemudian didistribusikan lewat Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) atau Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) menuju Gardu Distribusi (GADIS).

Di tahap inilah pendistribusian energi listrik dimulai, dari Gardu Induk menju GADIS, kemudian ke konsumen.

SUTM merupakan jaringan kawat tanpa isolasi yang terbentang di udara, dan disangga oleh tiang listrik. sementara SKTM adalah jaringan distribusi energi listrik yang ditanam di dalam tanah.

6. Menurunkan voltase energi listrik melalui trafo di GADIS

Voltase atau tegangan listrik di Gardu Distribusi diturunkan dari 20 kv menjadi 380 V. GADIS adalah komponen dalam sistem distribusi energi listrik yang dapat menghubungkan jaringan ke konsumen, dengan tegangan menengah atau rendah.

7. Energi listrik dialirkan melalui SUTR atau SKTR menuju trafo distribusi

Energi listrik di GADIS kemudian didistribusikan lewat Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) atau Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) ke trafo distribusi dengan tegangan 220 V.

SUTR sendiri adalah saluran distribusi bagian hilir degan voltase di bawah 1 kV yang langsung memasok energi listrik ke konsumen.

Sedangkan SKTR merupakan penyalur energi listrik ke konsumen melalui kabel yang berada di dalam tanah.

8. Energi listrik didistribusikan ke rumah-rumah dan gedung-gedung

Terakhir, energi listrik didistribusikan ke rumah-rumah dan gedung-gedung, sehingga bisa dipakai masyarakat.

Demikian ulasan tentang skema penyaluran energi listrik. Semoga bermanfaat!

Tags: Energi Listrik, PLN, PLTA, PLTG, PLTU