Masuk Lagi! Investasi Panas Bumi di Indonesia Bakal Diperkuat Ormat Geothermal!

Perusahaan energi panas bumi asal Amerika Serikat, PT Ormat Geothermal Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus berinvestasi panas bumi di Indonesia. Hingga tahun 2030, Ormat berencana menggelontorkan dana hingga US$1 miliar atau sekitar Rp16,2 triliun guna mengembangkan proyek panas bumi di Tanah Air.

Presiden Direktur Ormat Geothermal Indonesia, Dion Murdiono mengungkapkan bahwa selama satu dekade beroperasi di Indonesia, pihaknya telah menginvestasikan US$250 juta atau setara dengan Rp4 triliun. Dalam lima tahun ke depan, perusahaan akan meningkatkan investasinya secara signifikan.

“Kami telah menanamkan investasi sekitar US$250 juta di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi hingga mencapai US$1 miliar pada 2030,” ujarnya dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Jumat (14/2).

Indonesia menjadi destinasi investasi yang menarik bagi perusahaan energi global karena memiliki sumber daya panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Selain itu, kebijakan tarif, insentif, serta iklim investasi yang kondusif semakin menarik minat investor asing.

Dukungan Pemerintah Kunci Keberlanjutan Investasi Panas Bumi

Dion menekankan bahwa keberlanjutan investasi Ormat di Indonesia tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian ESDM dan Direktorat Jenderal EBTKE.

“Regulasi dan dukungan pemerintah sangat luar biasa. Kami mengapresiasi langkah pemerintah dalam menarik investasi asing di sektor panas bumi,” tuturnya.

Meski demikian, ia menilai bahwa kebijakan insentif bagi investor masih perlu ditingkatkan agar semakin menarik bagi perusahaan asing untuk berinvestasi.

Saat ini, Ormat Indonesia merupakan bagian dari Ormat Technologies, perusahaan energi terbarukan yang telah beroperasi selama 60 tahun di Amerika Serikat. Ormat mengelola 1.200 MW pembangkit listrik panas bumi secara global, dengan 900 MW di antaranya berada di Amerika Serikat.

Salah satu proyek utama Ormat di Indonesia adalah PLTP Sarulla di Sumatera Utara, yang merupakan salah satu proyek panas bumi terbesar di dunia dengan kapasitas 3 x 110 MW. Ormat memiliki 12,75% saham di konsorsium proyek ini bersama Medco, Itochu, Kyushu, dan Inpex.

Dengan investasi yang terus meningkat, Ormat Geothermal semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam sektor investasi panas bumi di Indonesia, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong energi bersih dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar investasi panas bumi. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Pendirianperusahaan.Com.

Tags: Amerika Serikat, Bisnis, Dion Murdiono, Direktorat Jenderal EBTKE, Ekonomi, Investasi Panas Bumi, Kementerian ESDM, Keuangan, Ormat Geothermal Indonesia, Panas Bumi, Presiden Direktur Ormat Geothermal Indonesia