Rebranding dengan memanfaatkan konsep Digital Marketig yang dilakukan oleh Ramayana membuat penjualan dan harga saham terdongkrak naik di tahun 2018. Dengan konsep digital iklan bertema #KerenHakSegalaBangsa pada tahun 2016 inilah yang kembali membuat Ramayan mampu bersaing kembali dengan perusahaan seperti Matahari dan perusahaan Ritel di Indonesia.
Jane Melinda Tumewu, Vice President Director PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. mengklaim bahwa melalui hal tersebut, Ramayana menjadi retail konvensional pertama yang menerapkan konsep digital marketing. “Kami sempat vakum dari dunia periklanan. Pertama kali saya mencari sutradara iklan yang menarik di Google. Saya telepon dia pribadi untuk membuat film bersama.,” jelasnya.
Tahun 2016 akhir Ramayana memang mengubah arusnya untuk ikut mengembangkan produk dengan konsep Digital Marketing. Rebranding menjadi awal perjalanan Ramayana, saat itu Kompetitor masih fokus untuk iklan televisi, namun Ramayana mampu melihat potensi lain dari pengembangan teknologi sebagai media bisnis.
Ramayana memanfaatkan peluang Digital Marketing melalui media Instagram dan Youtube. Kedua media ini merupakan prospek penyebaran promosi dan branding produk terbaik saat ini. Apalagi untuk masalah budget penggunaan media tersebut bisa dibilang tidak terlalu memerlukan budget iklan terlalu besar, hanya perlu membuat konsep dan ide invoatif untuk iklan.
Begitu masuk Youtube, tahun pertama Ramayana sangat puas dengan tema Hak Segala Bangsa, Lalu, tahun kedua Ramayana berusaha anti-mainstream, membuat tema yang menyentuh. Untuk tahun ketiga, membuat iklan yang surprising, maka dipilihlah tema komedi namun tetap mengandung sisi keluarga. Hal itu tidak terlepas dari Ramayana yang ingin merepresentasikan keluarga.
Hasil dari transformasi tersebut sudah terlihat. Tahun 2018 adalah tahun dengan revenue tertinggi Ramayana selama 40 tahun berdiri. Angkanya mencapai 10,9% lebih tinggi dari tahun 2017 per Januari hingga Juni. Selain itu, harga saham RALS Ramayana naik dari Rp 565 menjadi Rp 1.400 dalam tiga tahun, yang artinya 2,5 kali peningkatan valuasi perusahaan.
Ada banyak strategi transformasi yang dilakukan Ramayana dan berhasil meningkatkan penjualan, seperti inovasi produk, perubahan sistem integrasi, restrukturisasi sumber daya manusia, dan transformasi toko. Digital marketing, khususnya YouTube, merupakan salah satu pilar terpenting di balik suksesnya perjalanan transformasi Ramayana dalam bisnis ritel di Indonesia.