
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) memperkirakan prediksi harga batu bara 2025 masih akan stabil hingga akhir tahun. Direktur ITMG, Yulius Kurniawan Gozali, menyebut permintaan dari China, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan menjadi faktor utama penopang harga.
Meski permintaan meningkat, pasokan batu bara dari Indonesia masih terjaga. Beberapa tambang memang terdampak curah hujan tinggi, namun secara keseluruhan produksi tetap cukup. Kondisi ini membuat harga emas hitam diperkirakan tidak akan melonjak signifikan.
Berdasarkan data Barchart, harga batu bara ICI Newcastle kontrak November 2025 tercatat di level US$102,85 per ton. Angka ini menunjukkan stabilitas harga meskipun ada gejolak permintaan dan pasokan.
Dampak Prediksi Harga Batu Bara 2025 Stabil bagi Emiten
Stabilnya prediksi harga batu bara 2025 berimplikasi pada kinerja keuangan perusahaan tambang. ITMG melaporkan volume penjualan naik 8% secara tahunan, namun pendapatan turun 12,4% menjadi US$919,4 juta pada semester I/2025.
Penurunan pendapatan dipicu harga jual rata-rata (ASP) yang melemah 19%, dari US$97 per ton pada 2024 menjadi US$78 per ton di paruh pertama 2025. Tren ini sejalan dengan melemahnya Indonesia Coal Index (ICI) sepanjang tahun berjalan.
Meski begitu, ITMG mencatat ekspor baru ke Korea Selatan senilai US$14,5 juta dan ke Eropa sebesar US$15,8 juta. Ekspansi ini diharapkan dapat menjaga kinerja di tengah tekanan harga global.
Stabilnya prediksi harga batu bara 2025 memberi sinyal positif bagi pasar energi meski menekan margin keuntungan perusahaan tambang. Bagi ITMG, strategi ekspansi pasar menjadi kunci untuk menjaga pendapatan di tengah harga jual yang cenderung flat.
Demikian informasi seputar prediksi harga batu bara 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Pendirianperusahaan.Com.
Tags: Bisnis, Ekonomi, ekspor batu bara, Harga Batu Bara, Indo Tambangraya, Indonesia Coal Index, ITMG, Keuangan, pasar energi, Prediksi Harga Batu Bara 2025