General Manager PLTU Celukan Bawang Putu Singyen menganggap jika kampanye penolakan terhadap pembangunan PLTU Celukan Bawang tahap II sarat akan kepentingan pribadi. Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Komunitas Masyarakat Untuk Penegakkan Hukum dan Keadilan (KOMPAK) juga sependapat dengan Putu Singyen.
LSM secara terbuka menyampaikan jika tagline “Laut Sehat Tanpa Batubara” sudah ditunggangi pihak-pihak tertentu. Bahkan ada seorang oknum yang menggerakan warga untuk berkampanye.
Ketua LSM KOMPAK Ketut Ocha Wardana menyampaikan bahwa setelah adanya kampanye yang dilakukan warga, pihaknya langsung turun menemui warga dan nelayan setempat.
Hasil yang didapat setelah berdiskusi dengan warga dan nelayan adalah mereka mengaku hanya diajak untuk melihat kapal Greenpeace Rainbow Warrior, dan tidak diberitahu akan melakukan aksi kampanye. Beberapa warga bahkan mengatakan mendukung proyek pembangunan PLTU Celukan Bawang tahap II
”Warga mendukung pembangungan PLTU Celukan Bawang asal berdampak baik untuk Bali”, ucap Ocha Wardani.
Dengan turun langsung ke lapangan dan berkomunikasi dengan warga maupaun nelayan, Ocha yakin jika aski kampanye tersebut murni ada kepentingan pribadi dengan cara menunggangi masyarakat.
Isu mengenai penurunan hasil laut serta pertanian di wilayah Celukan Bawang juga mengada-ada. Seperti halnya panen kelapa, masyarakat sengaja panen atau memetiknya sejak masih muda karena kelapa tersebut akan diolah dan dijual menjadi es kelapa.
Masyarakat biasanya menjual kelapa muda tersebut ke restaurant dan rumah makan di wilayah wisata. Kelapa muda di Bali memang banyak dipesan oleh wisatawan.
Begitu juga dengan hasil laut yang katanya menurun. Ocha langsung berkomunikasi dengan nelayan untuk menanyakan adakah ikan yang mati akibat batubara? Nelayan menjawab tidak ada. Bahkan nelayan sudah paham jika sejak dulu ikan di wilayah tersebut memang sedikit. Jadi wajar jika hasil tangkapannya tidak melimpah.
LSM KOMPAK mengaku hanya ingin masyarakat tahu jika proyek pembangkit listrik ini sangat dibutuhkan di Bali. Dan pengoperasian PLTU Celukan Bawang harus sesuai dengan regulasi yang ada. Artinya jangan sampai melanggar perizinan dan sesuai dengan amdal.
Jika semua sudah lengkap dan sesuai regulasi maka LSM tidak menolak pembangunan PLTU Celukan Bawang karena ini untuk kepentingan masyarakat di Bali.