Investasi Schneider Electric di SolarKita: Mendorong Pertumbuhan Energi Terbarukan di Indonesia

Perusahaan global dalam pengelolaan energi dan otomasi, Schneider Electric telah memberikan pengumuman investasi impact fund di SolarKita. Investasi di SolarKita tersebut merupakan kerjasama antara Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA) dan New Energy Nexus melalui Indonesia 1 Fund sebagai co-investor, meneguhkan komitmen dalam mengakselerasi transisi ke energi terbarukan di Indonesia.

SolarKita telah berdiri sejak 2018, menonjol sebagai perusahaan yang berfokus pada penyediaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap untuk sektor hunian dan komersial di Indonesia. Dengan berbagai solusi terintegrasi yang ditawarkannya, termasuk sistem pembiayaan, pemasangan, perawatan, hingga skema insentif, SolarKita telah berhasil memasang sistem panel surya untuk lebih dari 100 klien di segmen residensial dan komersial.

Investasi dari Schneider Electric ini diharapkan akan menjadi dorongan besar bagi misi SolarKita dalam mempercepat implementasi PLTS atap di Indonesia, terutama di segmen residensial dan rumah tangga. Dalam pernyataannya, President of Schneider Electric Energy Access, Gilles Vermot Desroches, menegaskan bahwa investasi ini adalah bagian dari upaya Schneider Electric dalam mendukung aksesibilitas solusi energi terbarukan bagi sektor komersil dan residensial.

Lebih lanjut, Desroches menyatakan, “Kami percaya keberlanjutan dan pencapaian target NZE (net zero emission) membutuhkan aksi kolektif termasuk dalam penyediaan impact investing untuk menumbuhkan lebih banyak perusahaan clean energy dengan solusi-solusi inovatif.”

Sementara itu, CEO SolarKita, Amarangga Lubis, mengungkapkan bahwa dana yang diterima dari New Energy Nexus dan SEEAA akan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta memperluas jaringan kemitraan untuk dapat menjangkau lebih banyak pelanggan di Indonesia.

Dukungan dari Schneider Electric bukan hanya bermanfaat bagi SolarKita, tetapi juga merupakan langkah penting dalam mencapai target bauran energi baru terbarukan Indonesia. Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Roberto Rossi, menyatakan harapannya bahwa solusi energi surya dapat lebih cepat diterapkan di pasar, sehingga dapat mendukung target NZE Indonesia pada tahun 2060 mendatang.

Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi surya, dengan potensi pasar yang diperkirakan mencapai lebih dari 3.200 GW. Sektor residensial memiliki peranan yang signifikan dalam penyerapan PLTS atap, dengan potensi pasar yang besar terutama di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Surabaya, Jawa Tengah, dan Bali.

Melalui kolaborasi ini, Schneider Electric dan SolarKita berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan industri energi surya di Indonesia, serta membantu pemerintah mencapai target bauran energi baru terbarukan dan NZE di masa depan.

Demikian informasi seputar Schneider Electric yang berinvestasi di SolarKita. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Pendirianperusahaan.Com.