Investasi saham energi terus menarik minat para investor. Tak hanya energi konvensional seperti batu bara dan minyak bumi, energi baru terbarukan (EBT) kini semakin dilirik, mencerminkan tren global menuju keberlanjutan.
Menurut data terkini, emiten seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menunjukkan kinerja impresif. Misalnya, ADRO masuk dalam daftar TIME World’s Best Companies 2024 dan menempati urutan ke-3 dari perusahaan Indonesia yang diakui dunia.
Per Oktober 2024, saham ADRO berada di level Rp3.860 per lembar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp119 juta.
Sementara itu, BYAN yang bergerak di sektor pertambangan batu bara mencatat harga saham Rp16.850 per lembar dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp570 juta. Ada pula PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), emiten yang dikenal dengan harga saham tertinggi di BEI, mencapai Rp43.175 setelah stock split.
Namun, tren investasi saham energi tidak hanya berhenti pada sektor konvensional. Energi terbarukan mulai mencuri perhatian. PT Adaro Energy Indonesia Tbk, misalnya, telah mengembangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Kalimantan Selatan.
Demikian pula PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), yang sejak 2006 mengoperasikan enam unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di berbagai wilayah.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani menyoroti bahwa investasi saham energi memiliki potensi besar meskipun saat ini masih kurang dimanfaatkan. Infrastruktur berbasis EBT di Indonesia memerlukan perhatian lebih, khususnya dalam pembiayaan.
Bagi investor, saham energi konvensional menawarkan stabilitas, sementara energi terbarukan menjanjikan peluang jangka panjang. Dengan meningkatnya fokus pada keberlanjutan, EBT berpotensi menjadi pilihan yang lebih menarik di masa depan.
Demikian informasi seputar investasi saham energi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Pendirianperusahaan.Com.
Tags: ADRO, Bisnis, EBT, Ekonomi, Energi Baru Terbarukan, Investasi Saham Energi, Keuangan, PT Adaro Energy Indonesia, Saham Energi