Inilah Raksasa Iklan Pemilik WhatsApp

Badan riset Pew research Centre telah merilis hasil dari survei yang mengungkapkan bahwa Facebook saat ini mulai ditinggalkan penggunanya. Salah satu hal yang menyebabkan Facebook ditinggalkan adalah terkait dengan kasus penyalahgunaan data pengguna oleh Cambridge Analytiva.

Samapai akhir tahun Facebook beberapa kali terus diguncang isu yang sama. Namun anehnya, disaat Facebook menurun, justru pengguna WhatsApp menanjak naik di Amerika Serikat. Padahal kenyataanya Pada tahun 2014 WhatsApp telah dimiliki Facebook. Hal tersebut yang kemudian disadari perusahaan search engine DuckDuckGo.

Pergeseran tersebut dinilai tidak masuk akal karena kedua layanan tersebut dimiliki perusahaan yang sama. Pada 16 Agustus 2018, DuckDuckGo mengadakan survei dengan mengumpulkan 1,297 responden di Amerika Serikat yang berusia di atas 18 tahun. Hasilnya adalah 50,4 persen responden menggunakan WhatsApp selama enam bulan terakhir dan mereka tidak mengetahui jika WhatsApp dimiliki Facebook.

Selain itu, terdapat 56,4 persen responden menggunakan Waze dalam enam buan terakhir dan mereka juga tidak tahu jika aplikasi navigasi tersebut dimiliki Google.

Facebook adalah perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia. Di sisi lain Facebook sebenarnya adalah raksasa iklan yang hampir semua pemasukan berasal dari penayangan iklan di hadapan pengguna. Melihat laporan keuangan kuartal kedua 2018 mengunkapkan bahwa hapir 100 persen pemasukan Facebook dengan nilai 13,2 miliar dollar AS berasal dari iklan. Dari total pendapatan tersebut, hanya 193 juta dollar AS yang berasal dari luar iklan.

Penayangan iklan yang dilakukan di Facebook sangat sistematis. Iklan yang ditampilkan sesuai target pengguna yang dikehendaki sesuai dengan algoritma khusus. Caranya adalah dengan mengais data pribadi pengguna, mulai dari demografi seperti jenis kelamin, domisili, pekerjaan, umur, hobi, etnisitas, dan pandangan politik.

Targeted ads digabungkan dengan basis pengguna Facebook yang mencapai miliaran orang di seluruh dunia, sehingga tak heran jika Facebook menjadi ladang menggiurkan bagi para pengiklan.

Lalau bagaimanakah dengan WhatsApp? Aplikasi chat yang diakusisi Facebook dengan nilai ratusan triliun tersebut dahulu dikenal anti iklan. Namun rencananya pendiri Facebook Mark Zuckerberg ingin memoneisasi WhatsApp melalui iklan, hal ini yang membuat duo pendiri WhatsApp Jan Koum dan Brian Acton mengambil keputusan untuk hengkang karena memgang teguh prinsip anti-iklan.