Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali menjadi sorotan publik setelah merilis laporan terkait 17 calon kepala daerah (Cakada) yang diduga terafiliasi dengan bisnis energi kotor. Laporan tersebut mencuat hanya beberapa hari menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, sehingga memicu diskusi hangat di tengah masyarakat.
Dalam cuitan akun Twitter resmi ICW, @antikorupsi, pada 24 November 2024, disebutkan bahwa masyarakat diimbau untuk memeriksa rekam jejak para calon sebelum menentukan pilihan. “Cek rekam jejak mereka, dan pastikan kita pilih #PolitisiBebasPolusi,” demikian bunyi unggahan tersebut.
Dari 17 nama yang dirilis ICW, salah satunya adalah Syamsul Rizal Hasdy, calon wali kota Tidore nomor urut 2. Syamsul diketahui maju bersama calon wakil wali kota, Adam Dano Djafar, dalam kontestasi Pilkada di Maluku Utara.
ICW mengungkapkan bahwa Syamsul Rizal Hasdy menjabat sebagai Presiden Direktur PT Tekindo Energi, sebuah perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Lelilef, Kabupaten Halmahera Tengah.
Aktivitas perusahaan tersebut dianggap relevan dengan isu bisnis energi kotor, yang kerap dikaitkan dengan dampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari pencemaran hingga kerusakan ekosistem.
Laporan ICW ini tidak hanya menyoroti individu, tetapi juga menjadi pengingat akan tantangan besar dalam mengintegrasikan isu lingkungan ke dalam kebijakan politik.
Pilkada Serentak 2024 diharapkan dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih kritis terhadap rekam jejak para calon kepala daerah, khususnya dalam hal komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan bisnis energi kotor.
ICW juga menekankan pentingnya memilih pemimpin yang bebas dari afiliasi dengan energi kotor. Kampanye ini menggarisbawahi bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab industri, tetapi juga para pemimpin yang membuat kebijakan.
Meskipun laporan ini menuai beragam tanggapan, banyak pihak yang mendukung upaya transparansi ICW. Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan motif di balik pengungkapan nama-nama tersebut menjelang Pilkada.
Di tengah kontroversi ini, masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam memilih pemimpin demi memastikan kebijakan yang berpihak pada lingkungan hidup dan keberlanjutan masa depan.
Demikian informasi seputar para cakada yang terafiliasi dengan bisnis energi kotor. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Pendirianperusahaan.Com.
Tags: Bisnis, Bisnis Energi Kotor, Cakada, calon kepala daerah, Ekonomi, Energi, Energi Kotor, ICW, Indonesia Corruption Watch, Keuangan