
Contents
Jakarta, 1 Agustus 2025 – Jajaran direksi dan komisaris emiten infrastruktur milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), terus melakukan aksi borong saham perusahaan yang tergabung dalam Grup Barito. Aksi ini memunculkan sinyal kuat akan optimisme internal terhadap kinerja masa depan perusahaan.
Pembelian Saham oleh Direksi: Meraup Untung Miliaran
Direktur CDIA, Merly, membeli 4 juta lembar saham pada 24 Juli 2025 di harga Rp 1.290 per saham. Satu hari setelahnya, Direktur lainnya, Agus Lukmanul Hakim, menyusul dengan membeli 1,5 juta lembar saham di harga yang sama.
Dengan menggunakan harga penutupan terbaru di Rp 1.650 per saham, Merly telah meraih potensi keuntungan sebesar Rp 1,44 miliar, sementara Agus memperoleh sekitar Rp 538 juta, hanya dalam waktu kurang dari seminggu.
Keduanya membeli saham biasa untuk tujuan investasi pribadi langsung, bukan sebagai bagian dari pengendali.
Komisaris CDIA Tak Mau Ketinggalan
Sebelumnya, Komisaris CDIA Andre Khor Kah Hin juga mencatat pembelian besar. Pada 18 Juli 2025, ia memborong 15 juta saham di harga Rp 800, setara Rp 12 miliar. Tiga hari kemudian, Andre kembali membeli 4,25 juta saham di harga Rp 1.050, senilai sekitar Rp 4,46 miliar.
Dengan total kepemilikan saham mencapai hampir 20 juta lembar, Andre menjadi salah satu komisaris dengan aksi beli paling agresif di internal CDIA.
Presiden Direktur dan Direksi Lainnya Ikut Investasi
Pada 17 Juli 2025, Presiden Direktur Fransiskus Ruly Aryawan dan Direktur Jonathan Kandinata juga membeli masing-masing 5 juta saham CDIA di harga Rp 800. Nilai pembelian per individu mencapai Rp 4 miliar, menjadikan mereka pemegang saham minoritas langsung dengan porsi 0,004%.
Hanya Satu Direktur Belum Membeli Saham
Dengan semakin banyaknya aksi pembelian dari jajaran internal, tercatat hanya satu dari semua direktur CDIA yang belum melakukan pembelian saham. Sementara di jajaran komisaris, baru satu nama yang terpantau aktif berdasarkan data KSEI.
Harga Saham CDIA Anjlok Tajam di Tengah Optimisme
Meski sebelumnya harga saham CDIA sempat melesat tajam sejak pertengahan Juli, perdagangan hari ini (1 Agustus 2025) mencatat penurunan drastis. Saham CDIA terjun bebas 9,82% dan menyentuh batas auto rejection bawah di Rp 1.650.
Penurunan ini menjadi momen menarik, terutama setelah jajaran manajemen dan komisaris ramai-ramai memborong saham di harga lebih rendah dan kini telah mencetak keuntungan besar.
Apakah Ini Sinyal Positif untuk Saham CDIA?
Aksi pembelian oleh internal perusahaan sering kali dianggap sebagai sinyal kepercayaan terhadap prospek bisnis jangka panjang. Meski begitu, investor ritel tetap perlu berhati-hati dan mempertimbangkan analisis fundamental serta teknikal sebelum ikut masuk ke saham yang sedang ramai dibicarakan.
Tags: Chandra Daya Investasi, Grup Barito, Prajogo Pangestu, saham CDIA